Elang Kelelawar – Raptor Indonesia
 

Elang Kelelawar

| Posted in SPESIES

BAT HAWK | Least Concern (LC)

Macheiramphus alcinus Bonaparte, 1850

Individu dewasa ras M.a. alcinus | Copyright Amar-Singh HSS | Oriental Bird Images

Persebaran dan Ras

Persebaran secara global jenis ini mulai dari Afrika, Asia Tenggara, dan Papua Nugini. Du dunia jenis ini diketahui memiliki 3 sub-species dan dua diantaranya ditemukan di Indonesia;

  • Macheiramphus alcinus anderssoni (Gurney, Sr, 1866) – Senegambia, Somalia , Namibia dan Afrika Selatan hingga Madagascar.
  • Macheiramphus alcinus alcinus Bonaparte, 1850 – Selatan Myanmar, Thailand bagian Barat, Malay Peninsula, Sumatra, Borneo dan Kemungkinan di Sulawesi.
  • Macheiramphus alcinus papuanus (Mayr, 1940) – wilayah dataran rendah dan pegunungan Papua dan Papua New Guinea.

Deskripsi

Berukuran sedang (45 cm). Elang dengan mulut lebar dan paruh mungil yang rapuh. Mata kuning dengan tenggorokan dan penutup mata putih, terlihat kontras dibandingkan warna bulu tubuh bagian depan maupun belakang yang hitam. Sayap panjang dan bersudut.

Terbang membawa material sarang | Copyright Choy Wai Mun | Oriental Bird Image

Suara

Biasanya diam ketika berada jauh dari sarang. Panggilan perlahan “kek-kek-kek-…” digunakan ketika berhubungan dengan pasangannya di saat hari mulai gelap. Sebelum mulai berburu, pejantan akan mengeluarkan suara “kwik-kwik-kwik-kwik” atau “kwiep” yang diulang-ulang secara cepat dan keras. Suara lembut dan berirama “chuk-chik-chuk” dan “woot-woot-woot” digunakan untuk mengusir pendatang.

Suara panggilan | www.xeno-canto.org

Habitat

Ditemukan di kawasan hutan alami, hutan tanaman, dan perkebunan. Hutan datan rendah hingga ketinggian 2000 mdpl. Juga dapat ditemukan di daerah lain dimana kelelawar dan mangsa lain berada saat senja sampai ketinggian 2000 m, seperti: tebing di bukit kapur, sungai, danau, sampai lampu jalanan dan stasiun kereta di perkotaan.

Berbiak

Sarang berukuran 0,5-1 m yang tersusun atas cabang, ranting dan daun. Musim berbiak April-September untuk burung di Malaysia dan Sumatra. Telur 1-2 yang dierami selama 48 hari. Anakan mulai meninggalkan sarang umur 67 hari.

Foto berbiak Elang Kelelawar dari Thailand | Copyright Chaiyan Kasorndorkbua

Makanan

Terutama memakan kelelawar kecil dan walet yang bersarang di tebing dan gua. Juga memakan serangga besar dan burung lain sampai seukuran burung dara seperti: layang-layang, cabak, wiwik, dan keluarga burung passerine lainnya.

Kebiasaan dan Status Migrasi

Terbang berkeliling di sekitar sarang atau jalur terbang kelelawar saat senja hari menunggu kelelawar keluar untuk berburu. Setelah memilih calon mangsa, terbang dan bermanuver dengan cepat untuk mencengkeram mangsa dari belakang atau atas, kemudian segera menelan mangsa. Burung dan kelelawar berukuran besar akan dibawa dulu ke tenggeran untuk kemudian dimakan.

Jenis elang penetap.

Status Keterancaman dan Perlindungan

Berkurangnya habitat yang karena deforestasi dan pembukaan hutan untuk perkebunan dan pemukiman.

Merupakan jenis yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.106 tahun 2018 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa Liar dilindungi di Indonesia.

Referensi

Ferguson-Lees, J., and D.A. Christie. 2001. Raptors of the world. Houghton  Mifflin, Boston, MA.

Global Raptor Information Network. 2020. Species account: Bat Hawk Macheiramphus alcinus. Downloaded from http://www.globalraptors.org on 30 Jan. 2020

Kemp, A.C., Kirwan, G.M. & Marks, J.S. (2020). Bat Hawk (Macheiramphus alcinus). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from https://www.hbw.com/node/52964 on 31 January 2020).

MacKinnon, J., K. Phillipps., dan van Balen, S. 2010. Seri Panduan Lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan; termasuk Sabah, Sawawak dan Brunei Darussalam. LIPI – Burung Indonesia, Bogor.

Mike Nelson, XC244201. Accessible at www.xeno-canto.org/244201