ALL ABOUT GARUDA
Siapa yang tak kenal dengan Garuda?
Hampir seluruh warga Indonesia mengenalnya, sebagai lambang negara yang berisikan prinsip negara ini.
Pertama kali lambang Garuda Pancasila diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pada tanggal 10 Februari 1950.
Sekelumit penggambaran tentang Garuda ini menjadi daya tarik tersendiri terhadap mitos dan filosofinya. Keberadaannya telah menyatukan seluruh perbedaan suku, ras dan agama yang ada di negeri ini.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia akan merasa bangga dan mendukung keberadaan Garuda, apapun kondisinya saat ini. Bagi seorang pesepakbola Indonesia (mungkin) akan merasa bangga menjadi bagian “Tim Garuda”, kesebelasan Nasional negeri ini. Bagi seorang pilot (mungkin) akan merasa bangga menjadi menerbangkan pesawat “Garuda Indonesia Airways”, maskapai penerbangan terbesar negeri ini. Bagi seorang anggota TNI (mungkin) akan merasa bangga menjadi bagian “Pasukan Garuda” yang menjaga perdamaian dunia.
Dan kami pun begitu, kami merasa bangga melakukan sesuatu dengan keterbatasan kami dalam upaya menjaga keberadaan Sang Garuda, dalam kontek burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), burung yang hanya ada di Pulau Jawa ini.
Namun mencuatkan pertanyaan “Darimana mana para pendiri bangsa Indonesia mendapatkan inspirasi garuda yang nampak mirip dengan Elang Jawa?”, tidak banyak yang mengetahui hal tersebut. Kemudian Pemerintah Indonesia mendeklarasikan Elang Jawa sebagai satwa nasional karena kemiripan jenis ini dengan Garuda-Lambang Negara Indonesia.
Apakah seluruh masyarakat di Indonesia mengetahui tentang hal ihwal Elang Jawa? Sesuatu yang sulit mendapatkan jawabannya.
Sejauh ini, Elang Jawa masih mendapatkan perlakuan yang tidak diharapkan dari penetapan statusnya. Kenyataannya ancaman langsung berupa penangkapan untuk perdagangan masih terus berlangsung dan semakin berkurangnnya hutan di Jawa sebagai habitat utama jenis ini.
Sebuah dilema yang dihadapi oleh Elang Jawa dengan statusnya sebagai Burung Nasional kerena kelangkaan dan kemiripannya dengan Garuda-simbol Negara Indonesia, jenis ini semakin banyak diminati dalam rantai perdagangan satwa liar baik di dalam dan luar negeri.
Selain itu masih kuat melekat di sebagian besar masyarakat sebuah pandangan bahwa memelihara satwa liar adalah salah satu bagian dari konservasi, karena akan mempertahankan keberadaan satwa itu. Namun jarang sekali dari mereka yang memelihara satwa liar berpikir tentang kondisi satwa dan habitatnya apalagi memiliki program untuk mengembalikannya ke alam.
Upaya penelitian dan pelestarian jenis ini telah dan sedang dilakukan oleh para peneliti dan pemerhati burung pemangsa di Indonesia.
Salah satunya adalah mengembalikan kembali Elang Jawa yang seharusnya berada di alam, sehingga ia dapat berperan dalam menjaga lingkungan alami yang sehat tempat manusia dan hidupan liar bias hidup berdampingan.
Bila hal tersebut tercapai, Elang Jawa akan menjelma menjadi Garuda yang melindungi baik alam maupun kehidupan masyarakat di Indonesia. Sehingga semangat Garuda dapat dipertahankan.
Semoga Elang Jawa terbang terus di birunya langit Indonesia!!