Raptor Indonesia – Page 6 – " an effort to study and conserve raptors and it's habitat through networking in Indonesia"
 

Baza Pasifik

| Comments Off on Baza Pasifik

PACIFIC BAZA

Aviceda subcristata Gould,1838

Aviceda subcristata timorlauensis | Oki Hidayat, Kupang

Penyebaran dan Ras

Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Kep. Solomon, dan Australia.

Terdapat 13 sub-spesies yang dikenal:

  • Aviceda subcristata timorlauensis (A. B. Meyer, 1894) – islands off Sulawesi, Lesser Sundas.
  • Aviceda subcristata pallida (Stresemann, 1913) – Maluku selatan.
  • Aviceda subcristata reinwardtii (Schlegel & S. Müller, 1841) – Maluku tengah.
  • Aviceda subcristata stresemanni (Siebers, 1930) – P. Buru (Maluku tengah).
  • Aviceda subcristata rufa (Schlegel, 1866) – Maluku utara.
  • Aviceda subcristata waigeuensis Mayr, 1940 – P. Waigeo (Papua Barat).
  • Aviceda subcristata obscura Junge, 1956 – P. Biak.
  • Aviceda subcristata stenozona (G. R. Gray, 1858) – Papua Barat, Kep. Aru.
  • Aviceda subcristata megala (Stresemann, 1913) – Papua timur.
  • Aviceda subcristata coultasi Mayr, 1945 – Kep. Admiralty.
  • Aviceda subcristata bismarckii (Sharpe, 1888) – Gugus Kepulauan Bismarck.
  • Aviceda subcristata gurneyi (Ramsay, 1882) – Kep. Solomon.
  • Aviceda subcristata subcristata (Gould, 1838) – Australia utara & timur-laut

Deskripsi

Berukuran kecil 35-45 cm. Tidak memiliki coret pada tenggorokan seperti Baza Jerdon Aviceda jerdoni. Penutup ekor bawah merah karat atau bungalan. Penutup sayap bawah merah karat. Untuk ras yang ada di Maluku A.s.rufa bagian dada merah karat dan berpalang merah karat pada bagian perut. A.s.timorlaoensis adalah ras yang berada di kawasan Lombok hingga Tanimbar warna dada abu-abu dengan atau tanpa warna merah karat kusam, palang perut coklat ke abu-abuan tua(Jantan) atau lebih merah karat pada individu dewasa. Remaja bagian atas coklat, bagian bawah ekor pucat, perut berpalang coklat tua.

Aviceda subcristata timorlauensis, membawa seekor seragga (belalang) | Oki Hidayat, Kupang

Suara

Sangat berisik pada musim berbiak. Suara berulang-ulang dengan nada tinggi, ee-chu, ee-chu atau tle-tlu, tinggi dengan nada kedua rendah. Suara lain bernada tinggi hie-tie-tie-tie.

Habitat

Menghuni hutan primer, tempat terbuka dan hutan-hutan sekunder. Pada beberapa habitat yang berbeda jenis ini ditemukan di hutan dataran rendah.  Dapat ditemukan mulai dari kawasan dengan ketinggian 550-1250m dpl.

Berbiak

Membangun sarang menggunakan ranting-ranting kecil yang disusun bercampur dengan daun. Sarang di tempatkan di ketinggian mulai dari 6-35 meter di atas tanah. Lokasi sarang tersembunyi di pucuk pohon.

Telur yang dihasilkan antar 2-3 butir telur. Masa inkubasi adalah 29-35 hari. Pengeraman telur akan dilakukan bergantian oleh pasangan ini. Pada masa penetasan individu betina lebih banyak disarang dan individu jantan yang mencarikan makan sampai telurnya menetas.

Makanan

Memakan serangga berukuran besar seperti Belalang Ranting, Belalang sembah dan Ulat. Juga memakan Katak pohon, Kadal dan ular berukuran kecil. Jarang ditemukan memakan burung dan mamalia kecil.

Kebiasaan dan Status Migrasi

Coates dan Bishop (1997) mencatat jenis ini sering menggunakan tajuk pohon untuk bertengger. Kebiasaan yang unik pada jenis ini adalah melompat dari satu tajuk ke tajuk lain. Biasanya terlihat sendiri berpasangan. Di australia membentuk kawanan besar pada bulan September dan oktober menghindari musim dingin ke daerah yang beriklim tropis (Olsen 1995).

Migrasi tidak lengkap, bermigrasi secara sporadis, atau berpindah ke habitat kering dari daerah berbiaknya.

Status Keterancaman dan Perlindungan

Merupakan jenis yang beresiko rendah, namun pembukaan hutan untuk industri dan pertanian mengancam keberadaan jenis ini.

Dilindungi Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya dan PP 7 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan dan Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindingi. Appendix II CITES.

Sumber bacaan:

Coates, B.J., and K.D. Bishop. 1997. A guide to the birds of Wallacea, Sulawesi, the Moluccas and Lesser Sunda Islands, Indonesia. Dove Publications, Alderley, Queensland, Australia.

Ferguson-Lees, J., and D.A. Christie. 2001. Raptors of the world. Houghton Mifflin, Boston, MA.

Global Raptor Information Network. 2015. Species account: Pacific Baza Aviceda subcristata. Downloaded from http://www.globalraptors.org on 5 Jul. 2015

Elang Tiram

| Comments Off on Elang Tiram

Elang Tiram merupakan jenis yang rutin mengunjungi kawasan Rawa Pening, Jawa Tengah/ Rusman Budi, P.

Western Osprey

Pandion haliaetus (Linnaeus, 1758)

Penyebaran dan Ras

Tersebar luas di seluruh dunia. Pengunjung teratut dan tersebar luas pada musim dingin di Sumatera dan Kalimantan. Tidak umum menetap di sepanjang pesisir Jawa dan Bali. Terdapat empat sub-spesies dengan persebaran sebagai berikut: (more…)

Presiden Lepasliarkan Sepasang Elang Jawa di Hulu Citarum

| Comments Off on Presiden Lepasliarkan Sepasang Elang Jawa di Hulu Citarum

Oleh: Tempo.co | Kamis, 22 Februari 2018
INFO NASIONAL – Dalam upaya mendukung pencanangan Restorasi Ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya melepasliarkan sepasang Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), yang diberi nama Luken (Jantan) dan Gendis (Betina) di Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Kamis, 22 Februari 2018. (more…)