Elang Tiram
Western Osprey
Pandion haliaetus (Linnaeus, 1758)
Penyebaran dan Ras
Tersebar luas di seluruh dunia. Pengunjung teratut dan tersebar luas pada musim dingin di Sumatera dan Kalimantan. Tidak umum menetap di sepanjang pesisir Jawa dan Bali. Terdapat empat sub-spesies dengan persebaran sebagai berikut:
- Pandion haliaetus haliaetus (Linnaeus, 1758) – Skandinavia ke timur sampai Jepang dan ke selatan sampai Mediterania, Laut Merah dan Kep. Cape Verde; musim dingin bermigrasi ke selatan menuju Afrika bagian selatan, India, Indonesia bagian barat dan Filipina.
- Pandion haliaetus carolinensis (Gmelin, 1788) – Labrador, Alaska, Florida dan Arizona; musim dingin bermigrasi ke selatan menuju Peru dan Brazil.
- Pandion haliaetus ridgwayi Maynard, 1887 – Karibia, termasuk Bahama, kuba dan Belize.
Di Indonesia: Tersebar luas di Indonesia mulai dari Simeluleu, Batu, Kepulauan Mentawai, Sumatra, Kepulauan Riau, Belitung, Kalimantan, Panaitan, Jawa, Karimunjawa, dan Kepualauan Kangean, Bali, Lombok, Moyo, Sumbawa, Roti, Babar dan Kepulauan Tanimbar. Selayar, Tanahjampe, Tukangbesi, Bonerate dan Kepulauan Kalaotoa. Sulawesi, Muna, buton, Banggai, Sula, Sangihe dan Kepulauan Talaud. Lembeh, Ternate, Halmahera, Morotai, Bacan, Moti, Bisa, Obi, Buru, Ambon, Seram, Banda, Gorong,Watubea, Tayandu, Kai dan Kepulauan Aru, Papua.
Deskripsi
Berukuran besar sekitar 60 cm. Sangat mudah di kenali yaitu dengan ciri-ciri warna bulu disekitar mata yang menyerupai topeng berwarna gelap. Punggung berwarna coklat gelap dan sisi bagian bawah tubuh putih dari dada sampai perut. Bentangan sayapnya yang lebar dan ekor relatif pendek. Individu betina sama dengan individu jantan tapi biasanya berukuran lebih besar dari burung elang jantan. Elang muda seperti dewasa dengan bulu punggung cokelat. Untuk individu muda memiliki tanda melintang di dada penampakan ketika terbang sampai sayap.
Suara
Siulan nyaring mendayu pada saat berbiak. Burung muda di sarang mengeluarkan pekikan nyaring ketika melihat induknya.
Habitat
Mengunjungi daerah-daerah perairan sepanjang sunda besar dan kepulaun di Indonesia. Menghuni daerah-daerah perairan seperti Sungai, Muara, Rawa, Danau dan Pantai.
Berbiak
Elang Tiram bersarang di sekitar daerah perairan, tepi danau, tepi laut, sungai, rawa dan habitat air lainya. Menggunakan pohon dengan percabangan tinggi dengan ranting-ranting yang disusun rapi. Untuk sarang yang digunakan berkali-kali bisa mencapai 2 meter. Di beberapa negara Elang Tiram bersarang di atas batu-batu karang, Cerobong asap dan Pohon buatan.
Makanan
Makanan utamanya adalah Ikan dan Ular Laut tapi kadang juga memakan burung-burung air seperti pegunting, petrel dan burung kecil lainya. Mengawasi mangsanya dari ketinggian 10 sampai 50 meter kemudian menukik ke permukaan ketika mangsa terlihat dan menangkap mangsanya dengan cakarnya yang tajam. Kadang jenis ini menceburkan badanya ketika menangkap mangsanya.
Kebiasaan dan Status Migrasi
Perenang yang handal. Menunggu mangsa di atas pohon dan bebatuan karang, terbang berputar di atas perairan dan menukik menangkap mangsa hingga menyelam untuk beberapa saat. Pengunjung musim dingin yang jarang di Jawa dan Bali. Bermigrasi mengikuti jenis lainya seperti Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhyncus orientalis).
Status Keterancaman dan Perlindungan
Elang tiram mempunyai daerah sebaran yang luas. Beberapa dari subspesies bahkan terancam karena kehilangan habitat, penggunaan pestisida di negara-negara maju dan kontaminasi juga menjadi pemicu berkurangnya populasi jenis ini di beberapa negara.
Dilindungi Undang-undang No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 & 8 tahun 1999. Tidak banyak diketahui (IUCN 2011). Appendix II CITES dan CMS.