Elang Tikus – Raptor Indonesia
 

Elang Tikus

| Posted in SPESIES

BLACK-WINGED KITE

Elanus caeruleus (Desfotaines,1789)

Dewasa | Photo by Asman A. Purwanto

Persebaran dan Ras

Secara umum jenis ini memiliki 4 (empat) anak jenis dengan persebaran sebagai berikut:

  • E. c. caeruleus (Desfontaines, 1789) – Timur laut Prancis, Iberian Peninsula, Africa dan Timur Laut Arabia.
  • E. c. vociferus (Latham, 1790) – Pakistan dan India bagian timur hingga ke Cina, Indocina, Semenanjung Malay. Ras ini juga ditemukan mulau dari Irak dan Iran timur hingga Semenanjung Arab.
  • E. c. hypoleucus Gould, 1859 – Filipina, Sunda Besar, Sulawesi, Kalau (sulawesi selatan), Nusa Tenggara hingga Timor.
  • E. c. wahgiensis Mayr & Gilliard, 1954 – New Guinea dataran rendah.

Deskripsi

Berukuran 30 cm. Berwarna putih, abu-abu dan hitam. Berbecak hitam pada bahu, bulu primer hitam panjang khas. Apabila mereka sudah dewasa, mereka berciri-ciri: terdapat mahkota di punggung, sayap pelindung dan bagian pangkal ekor abu-abu. Muka, leher dan bagian bawah putih, paruh berwarna hitam dan kaki berwarna kuning. Pada jenis burung yang masih muda, iris matanya berwarna kuning. Warna iris mata akan berubah menjadi kemerahan seiring dengan pertambahan usia burung. Dewasa penuh warna iris mata berwarna merah.

Juvenile, 3 individu juvenile dapat dilihat dari warna putih pada ujung bulu-bulu. Difoto oleh. M.Saifudin, Bali.

Suara

Siulan lembut “whiip, whiip”. Suara akan sangat berisik pada saat merayu pasangan di musim berbiak.

Habitat
Bisa di jumpai mulai dari ketinggian 0-2300 m dpl. Lebih sering di jumpai di daerah bukaan seperti perkebunan. Menggunakan pohon kering pada percabangan yang paling tinggi untuk mengintai mangsa. Menghuni juga daerah savana.

Berbiak

Membangun sarang pada percabangan pohon dengan ketinggian antara 20 – 30 meter. Sarang terbuat dari susunan ranting-ranting kecil. Jumlah telur 3-5 butir dengan masa pengeraman sekitar 44 hari. Di pulau Masakambing, Jawa Timur diketahui mengerami telur di bulan Juni.

Makanan

Makanan utamanya adalah jenis tikus ladang dan mamalia kecil lainnya. Tetapi juga memangsa reptil dan serangga meskipun terkadang juga memakan burung berukuran kecil.

Di Pulau Masakambing Elang Tikus memangsa Tikus Kebun. Photo by Asman A. Purwanto
Terbang membawa sisa makanan berupa Kadal Kebun (Eutropis sp). Photo by Asman A, Purwanto

Kebiasaan dan Status Migrasi
Bertengger pada pohon mati atau tiang telepon. Melayang-layang di udara pada saat mengintai mangsanya. Perilaku inidisebut “hovering”. Suka berburu di daerah kering yang terbuka dan dengan pohon-pohon terpencar. Merupakan jenis penetap di Jawa dan Bali.

Status Keterancaman dan Perlindungan
Ancaman terhadap kehidupan dan konservasi jenis ini dan jenis raptor lainya adalah Hilangnya habitat juga penggunaan pestisida yang tidak terkontrol. Selai itu perburuan ilegal untuk perdagangan dan pemeliharaan menjadi ancaman serius dalam upaya konservasi di Indonesia.
Dilindungi Undang-Undang No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor 106 tahun 2018. Masuk kedalam kategori Least Concern (IUCN 2011), Appendix II CITES.

Sumber bacaan:

Global Raptor Information Network. (2019). Species account: Black-winged Kite Elanus caeruleus. Downloaded from http://www.globalraptors.org on 18 Nov. 2019

Josep del Hoyo, IBC1610752. Accessible at hbw.com/ibc/1610752.

Kemp, A.C., Kirwan, G.M., Marks, J.S., Motis, A. & Garcia, E.F.J. (2019). Black-winged Kite (Elanus caeruleus). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from https://www.hbw.com/node/52966 on 19 November 2019).

Purwanto, A.A., F.D.N. Aji.., R. Hindriatni., A. Sukistyanawati., H. Cahyono., dan D. Sasmita. (2013). Panduan Lapang Burung Pemangsa di Kawasan Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur. Balai Besar KSDA Jawa Timur. Surabaya.